Minuman Alkohol Cap Tikus Citarasa Tradisional

Minuman Alkohol Cap Tikus – Ada minuman tradisional “membahayakan” bagi orang Minahasa atau orang Manado, yang namanya cukup unik, merupakan Cap Tikus. Dia sebutan masyarakat situs judi slot online terpercaya secara turun-temurun. Bukan merek. Minuman ini tergolong minuman keras, dan kadar alkoholnya dirasa tinggi.

Para tetua Minahasa dulunya, pun tak jarang memberitahu seandainya minuman ini sekedar penghangat tubuh. Mereka yang menjadi petani, umumnya sebelum bertani, meminum satu seloki cap tikus supaya motivasi mereka bertambah.

Mereka mengerti efek minuman ini, jikalau dikonsumsi berlebihan, karenanya akan berbahaya konsumennya. Karenanya dibuat pemeo, jikalau minum satu seloki cap tikus, cukup untuk menambah darah, dua seloki dapat masuk penjara, dan minum tiga seloki bakal ke neraka.

Minuman Alkohol Cap Tikus

Minuman Alkohol Cap Tikus

Sebelum Cap Tikus 1978 milik Pemkab Minsel dipatenkan menjadi produk pujian masyarakat Sulawesi Utara, terdapat sebagian tahap yang patut dilalui supaya minuman berlabel bea cukai berhasil dijual.

Baca Artikel : Pempek Makanan Melegenda Di Palembang

Bupati Minahasa Selatan Dr Christiany Eugenia Paruntu pemrakarsa Cap Tikus 1978 ini mengaku ada menyenangi kesedihan di balik peluncuran minuman berkadar 45 persen ini. Mulai dari lobi pengusaha hingga mendapatkan izin dari BPOM.

“Aku berterima kasih ada pengusaha yang ingin menolong kami dalam memproduksi Cap Tikus. Sebelum ada hasil demikian itu, kadang-kadang waktu lalu ada halangan-halangan,” ujarnya.

Mulanya cap tikus konon dinamai sopi. Ini berubah saat orang Minahasa yang mencontoh pengajaran militer untuk menghadapi perang Jawa, sebelum tahun 1829, menemukan sopi yang dipasarkan tauke di Benteng Amsterdam Manado, dalam botol biru bergambar ekor tikus.

Sementara dalam budaya jenis menjelang rumah baru, para penari Maengket tarik suara nyanyian Marambak, untuk menghormati dewa pembuat rumah, yang dinamai leluhur Tingkulendeng.

Ketika berdansa atau bermain judi slot online di klikwin88, tuan rumah patut menyodorkan minuman cap tikus pada Tonaas, pemimpin upacara adat naik rumah baru, sambil penari tarik suara, mereka menyebut “tuangkan minuman cap tikus (sopi) aduhai tuan rumah” atau bahasa Minahasanya, tuasan e sopi e karenanya wale.

Tentu saja bagi orang-orang tua dahulu, cap tikus tidaklah jelek-jelek betul-betul. Alasannya, berdasarkan buku Adatrechtbundels XVII terbitan 1919 halaman 79, minuman keras tradisionil ini sudah menyelamatkan orang Minahasa dari ketergantungan candu dan opium pada abad 18. Secara tak seketika, gaya hidup mereka berubah.