Fakta Tentang Minuman Beralkohol Arak Bali

Gubernur Bali klaim manfaat terapi arak Bali untuk penyembuhan OTG Corona

Belum lama ini Gubernur Bali, I Wayan koster mengklaim manfaat terapi arak Bali. Kabarnya OTG Corona yang baru positif COVID-19, pada hari ketiga bisa negatif dan sembuh usai jalani terapi arak Bali. Arak Bali yang digunakan adalah yang sudah didestilasi khusus. Lalu diuji coba dengan ekstraksi daun jeruk purut (lemon) dan minyak kayu putih. Koster mengklaim tingkat kesembuhan terapi arak Bali mencapai 80 persen terutama untuk slot gacor terbaru mereka yang tanpa gejala. Pada percobaan awal, ada 19 sampel yang dicoba dan hasilnya sebanyak 15 pasien sembuh. Jumlah sampel kemudian terus ditingkatkan hingga mencapai ratusan.

Fakta Tentang Minuman Beralkohol Arak Bali

Pendapat dokter soal terapi arak Bali

Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI yaitu Sukamto menjelaskan perlu dilakukan uji klinis sebelum menyebut terapi arak Bali sebagai obat. Ia menilai kandungan alkohol dalam arak Bali sebenarnya tak berdampak besar pada kesehatan. Sukamto berujar, ada zat yang merusak tubuh.

Cara pembuatan arak Bali

Di Bali ada beberapa wilayah yang terkenal sebagai produsen arak. Diantaranya Desa les di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem dan Desa Merita, Kecamatan Abang Karangasem. Warga di sana membuat arak Bali dengan cara tradisional. Minuman alkohol yang sudah dilegalisasi pemerintah daerah ini dibuat dari tuak atau nira yang disadap dari pohon kelapa atau pohon lontar. Nantinya akan keluar tetesan air yang rasanya manis.

Arak Bali dibedakan berdasarkan nomor

Arak Bali dibedakan dalam beberapa nomor. Nomor satu berarti kadar alkoholnya paling tinggi, sekitar 35-45 persen. Di Karangasem, arak Bali nomor satu ini juga disebut arak api karena mudah dijilat api. Ciri khasnya arak akan berbuih saat dikocok dalam botol. Arak ini juga mudah dijilat api dengan warna api kebiru-biruan. Arak nomor satu ini juga sering dipakai untuk pengobatan. Lalu ada arak Bali nomor dua yang kadar alkoholnya lebih rendah, maksimal 30 persen. Disusul arak Bali nomor tiga dengan alkohol maksimal 20 persen saja. Arak Bali nomor dua dan tiga ini yang paling umum dikonsumsi. Bisa diminum langsung atau dijadikan cocktail.